BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan
hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai
tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya
sehari-hari.
Di saat
sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup
tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang
peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak
lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Selain
itu, kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi
tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di lungkangan sekitar tempat tinggal
penulis.
Berdasarkan kondisi dan keadaan di lingkungan tersebut,
penulis menyusun karya tulis ini agar dapat memberikan informasi mengenai
keadaan lingkungan sekitar penulis yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan
masyarakat sekitar.
1.2 Batasan Masalah
Didalam pembuatan karya tulis ini penulis
akan membahas mengenai defenisi lingkungan hidup dan jenis – jenis zat yang
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penulis
akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu :
a. Lingkungan hidup dan perubahannya
b. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup
c. Pencemaran lingkungan hidup dan zat
pencemarnya.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan
penulis membuat karya ilmiah ini, penulis membuat karya ilmiah ini dengan
tujuan untuk :
a. Memberi tahukan kepada pembaca mengenai
kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
b. Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi
kebiasaan membuang sampah sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
c. Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia
1.4 Metode Penelitian
Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis mengunakan metode studi pustaka.
Penulis mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai dengan permasalahan
yang penulis bahas dalam karya ilmiah ini.
Penulis juga mengunakan metode penelitian,yakni
penulis meninjau lokasi tempat pencemaran yang ada di lingkungan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Hidup dan Perubahannya.
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia
mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada
akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun
1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar
organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang
mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara
keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu
sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
a. Pemurnian udara dan air
b. Pengurangan kekeringan dan banjir
c. Pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah
d. Detoksifikasi (penetralan racun) dan
dekomposisi (penguraian sampah)
e. Penyerbukan tanaman perkebunan dan vegetasi alami
f. Penyebaran benih
g. Siklus dan pergerakan nutrien
h. Pengendalian mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
i. Pemeliharaan biodiversitas
j. Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak
k. Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari
yang berbahaya
l. Stabilitas iklim parsial
m. Pengendalian cuaca yang ekstrim dan dampaknya
Pembangunan
yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah lingkungan.
Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh
terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya alam
serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1. Peningkatan pencemaran limbah B3 (bahan buangan
barbahaya beracun)
2. Peningkatan hujan asam
3. Penipisan gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang
merupakan pelindung bumi dari berbagai sinar kosmis yang membahayakan
kesehatan.
4. Peningkatan gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4,
CPC, dan N2O
5. Pemanasan global
6. Punahnya hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7. Degradasi keanekaragaman hayati bumi
8. Penyusutan tanah subur dan peningkatan tanah kritis
9. Krisis air bersih
Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan
baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup
generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam
cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan
pemakaian sumber energi alternatif.
B. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup.
1. Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.
a) Pencemaran lingkungan
b) Penebangan hutan
c) Pembangunan
d) Penggunaan pestisida
2. Perubahan lingkungan akibat faktor alam
a. Banjir
b. Gempa bumi
c. Gunung meletus
C. Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pencemaran
Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke
lingkungan adalah pencemar atau polutan.
2. Jenis – Jenis
Pencemaran.
a) Pencemaran Udara
Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena
berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan
pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk
sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan
vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah
kegiatan manusia. Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon
(HC), Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari
transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara
yaitu :
1) Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida dihasilkan dari pemakaian bahan bakar fosil
(minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan
pembusukan.
2) Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3) Karbon Monoksida (CO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.
Selain itu, CO juga bisa berasal dari pembakaran sampah dan industri.
4) Kloro fluoro karbon (CFC).
Berasal dari pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang
menggunakan penyemprot aerosol.
5) Dioksin.
Dioksin terdiri dari 210
senyawa yang termasuk golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin (PCDD) dan
polychlorinated dibenzofuran (PCDF). Dioksin bersifat karsinogenik (bahan yang
diduga penyebab kanker) kuat dan menyebabkan perubahan system hormon,
pertumbuhan abnormal, mengganggu janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan
penghambatan system kekebalan tubuh.
Sumber dioksin adalah
pembakaran bahan bakar biomassa, limbah pertanian, dan sampah. Pembentukan
dioksin terjadi saat pembakaran bahan yang mengandung khlor seperti limbah
tumbuhan, banyak jenis kertas, dan berbagai jenis plastic, juga bensin
bertimbal yang mengandung khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di
permukaan tanah, bangunan, air, daun, dan lain-lain.
6) Nitrogen Oksida(NO).
Sumber NO
terbanyak dilepaskan dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak
menyebabkan masalah karena tersebar secara merata. Sumber lain yang bermasalah
yaitu yang berasal dari kegiatan manusia seperti pembakaran arang, minyak gas
alam dan bensin/transportasi karena dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu
dalam jumlah yang cukup besar. gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman,
seperti munculnya bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada
fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada
hewan.
7) Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon dihasilkan dari
kegiatan manusia dengan sumber utama transportasi (sekitar 50%), pembakaran
gas, minyak, arang an kayu, proses industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan
dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari hasil reaksi fotokimia yang
melibatkan sinar matahari dan siklus fotolitik NO. dampak HC dan oksida
fotokimia terhadap tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda rusak,
menghambat pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak terhadap
manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan serta
hilangnya koordinasi tubuh.
8) Timbal (Pb).
Gas Pb
dihasilkan dari pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel Pb adalah
pabrik alkil Pb dan Pb oksida dan pembakaran arang.
9) Sulfur Oksida (SO).
Berasal dari aktifitas
vulkanik an aktifitas manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan gas. Sumber
lainnya yaitu proses industri seperti pemurnian petroleum, industry H2SO4, dan
peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman menyebabkan warna daun memucat,
kering, dan mati sedangkan dampak kronis menyebabkan daun kuning karena
pembentukan klorofil terhalang. Pengaruh terhadap manusia menyebabkan iritasi
pada sistem respirasi dan merupakan polutan yang berbahaya untuk orang tua dan
penderita kronis system pernapasan dan kardiovaskuler.
10) Partikel.
Polutan jenis ini berada di
udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya berasal dari
kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama dari kegiatan manusia berasal dari
pembakaran diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel mengganggu proses
fotosintesis karena kerak yang terbentuk dari campuran partikel dan uap air di
daun yang tidak tercuci dengan air hujan.
11) Pengaruh
rumah kaca.
Rumah
kaca dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, yaitu naiknya suhu bumi
akibat meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan kandungan energi meningkat
mendorong terjadinya perubahan iklim antara lain frekuensi dan intensitas badai
dan peristiwa ekstrim lainnya.
b) Pencemaran Air
Sumber pencemaran air
meliputi sebagai berikut :
1) Padatan
Polutan dalam bentuk
padatan terbagi ke dalam padatan terendapkan (sedimen), tersuspensi, dan
koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen adalah padatan yang langsung
mengendap jika air didiamkan beberapa saat karena ukurannya relatif besar.
sedimen merupakan padatan yang umum ditemukan dalam air permukaan akibat erosi.
Padatan menyebabkan air sungai menjadi keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat
mengendap langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan menyebabkan terjadinya
penggumpalan dan pengendapan.
2) Limbah Pertanian.
Kegiatan pengolahan tanah
(menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan hama merupakan kegiatan
yang menjadi sumber terlepasnya limbah pertanian ke perairan karena biasanya
tidak semua pupuk dan pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya unsure hara akan
menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem.
3) Limbah Industri.
Limbah
industri meliputi bahan organik dan bahan anorganik.
4) Mikroorganisme
Mikroorganisme di dalam air
berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup dan mati, serta
bahan organik lainnya. Lama tidaknya mikroorganisme di dalam air tergantung
kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air bisa menjadi media bagi
penyebaran penyakit patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis mikroorganisme
tergantung pada sumbeer air, komponen nutrient dalam air, bahan toksik, organism
air, dan factor fisik.
5) Logam Berat.
Logam berat yang sering
menjadi polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni. Merkuri secara
alami banyak ditemukan dalam bentuk tergabung dengan bahan lain dan tersebar di
karang, tanah, udara, dan air serta organism melalui proses fisik, kimia, dan
biologi yang kompleks.
6) Penangkapan Ikan dengan Menggunakan racun.
Penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan beracun (seperti potassium), selain dapat mencemari air, juga
bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan yang masih kecil, dan organism
lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.
c) Pencemaran Tanah.
Jenis
polutan tanah yaitu :
1) Senyawa
Xenobiotik Organik.
Senyawa ini ditemukan dalam
tanah dan beberapa diketahui bersifat karsinogenik (penyebab kanker),
teragenik, dan atau mutagenic(penyebab mutasi). Senyawa ini masuk kedalam
lingkungan alami secara langsung dari penggunaan pestisida atau kebocoran karena
kecelakaan atau secara tidak langsung melalui pembuangan limbah yang tidak
tepat menghasilkan polusi dalam bentuk emisi gas, kontaminasi air larian, atau
cairan yang dihasilkan dari pengomposan.
2)
Nitrat dan Fosfat.
Nitrat
dan fosfat dibuang ke perairan dalam bentuk limbah rumah tangga, limbah
industri, air larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak yang
mungkin terjadi akibat adanya nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat
subur, pencemaran pada sumber air minum yang berpotensi menyebabkan kanker.
3) Logam.
Biotransfer
logam toksik dari tanah yang terkontaminasi terhadap tumbuhan yang akhirnya
dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya. Logam bisa berada dalam bentuk
bagian dari mineral tanah, senyawa yang terndapkan, diserap dalam pertukaran
organik dan anorganik pada permukaan, organic terlarut dalam larutan tanah, dan
dalam tubuh biota.
4)
Pencemar lainnya.
Sumber pencemar tanah
lainnya adalah feses, menyebabkan penyakit cacing meningkat. Pencemar tanah
yang lainnya adalah timbale (Pb) dari bensin sehingga transportasi menjadi
sumber pencemar terpenting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh
kegiatan masyarakat sehari-hari.
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal semua makhluk
hidup, baik manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan
lingkungan yang disebabkan oleh :
a. Aktivitas manusia
b. perubahan kondisi alam.
Di lingkungan tempat tinggal penulis dan juga lingkungan sekolah penulis banyak
terjadi pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat pembuangan sampah secara
sembarangan oleh masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran tanah,
pencemaran air, dan pencemaran udara.
Adapun bahan – bahan yang banyak mencemari lingkungan di antaranya :
1.
Sampah dari kegiatan rumah tangga.
2.
Limbah Industri yang tidak di olah sebelum dibuang.
3.
Limbah pertanian akibat pemakaian yang tidak sesuai aturan.
3.2 Saran
Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat
tinggal penulis, hendaknya pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang sama
dengan penulis tergerak hatinya untuk melestarikan lingkungan dan tidak
membuang sampah secara sembarangan. Karena
lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk dijaga kelestariannya
untuk meningkatkan kualitas hidup kita.